Jangan takut mengemukakan pendapat
Manusia diciptakan berbeda-beda maka dari itu wajar kalau terdapat silang pendapat antara satu dengan yang lainnya. Saat berkelompok, banyaknya kepala acapkali membuat kita bingung untuk memutuskan sesuatu. Contoh yang paling dekat misalnya ketika kamu sedang kongko bareng teman, adakalanya tempat tujuan jadi salah satu perdebatan. Nah biasanya sifat seseorang dapat terbaca dari sana, bagaimana perannya mengemukakan pendapat dalam kelompok.
Mereka yang vokal atau aktif menyampaikan pendapatnya terbaca pribadi yang punya jiwa memimpin. Mereka yang ngotot dan keras kepala terbaca sebagai sosok ambisius. Namun bagaimana dengan mereka yang berdiam diri atau pasif? Biasanya hanya mengatakan “aku ikut aja”. Sekilas ia terbaca sebagai pribadi yang kurang percaya diri atau males ribet. Tapi apapun sebutan yang pas untuk peran “aku ikut aja” ini, sejatinya punya kebiasaan ikut-ikut sangat merugikan bagi diri sendiri, dan berikut beberapa kerugiannya.
1. Hidupmu nggak akan berkembang jika terus ada dalam aturan orang lain yang mungkin tak kamu sukai, dan akhirnya dijalani dengan setengah hati
Setengah hati via www.pexels.com
2. Kamu akan selalu merasakan ganjalan di hati, karena keinginanmu sendiri nggak pernah terpenuhi
Keinginan batinmu mesti terpenuhi via www.pexels.com
Oke, katakanlah sekali dua kali tak apa memendam pemikiranmu dengan mempersilahkan segala keputusan berada kepada orang lain. Namun jika dibiarkan terus-menerus sejatinya ini akan merugikan dirimu sendiri sebab suatu saat akan tiba masa di mana kamu ingin sekali pendapatmu dipenuhi oleh kelompokmu. Tapi ketika kamu meneluarkan pendapat, buah pikiranmu dipandang sebelah mata mengingat biasanya kamu hanya terdiam.
3. Menghadapi sesuatu yang bukan dari keputusanmu memiliki resiko yang nggak bisa diprediksi, dan bisa saja tingkat kesulitannya di luar kemampuan diri
Banyak resiko via www.pexels.com
Setiap keputusan punya resiko. Terlebih jika keputusan itu nggak betul-betul kita pahami. Ketika kamu mengikuti keputusan yang ditentukan orang lain sejatinya kamu butuh untuk memahami segala resikonya. Kamu mesti selalu sedia dan memperhitungkan segala baik buruknya di masa depan. Sedikit rumit bukan? Makanya yang paling baik adalah melaksanakan buah pikiran sendiri sebab secara langsung kamu sudah paham benar baik atau buruknya keputusan tersebut.
4. Jangan heran kalau lama-kelamaan keinginanmu akan dinomorduakan, bahkan tak lagi didengarkan orang
Sebelah mata via unsplash.com